.
Keenam unsur ini sangat penting dalam pembentukan komposisi estetis secara
tepat.
1) Garis
Garis merupakan unsur seni rupa yang paling utama, karena
dengan garis kita dapat membuat karya dwimatra atau trimatra. Berdasarkan
wujudnya dan karakternya garis garis dibagi atas:
o
Garis nyata
yaitu garis yang sifatnya mudah diamati hasil goresan langsung. Bentuknya
bermacam-macam dan mempunyai karakter tersendiri, misalnya garis vertikal
berkesan agung/statis, garis horisontal berkesan seimbang.
o
Garis khayal
yaitu garis yang sifatnya imajinatif yang timbul karena adanya kesan batas
(kontur) bidang, ruang, warna atau nada
Fungsi garis dalam karya seni rupa
adalah
o
Untuk memberikan representasi atau citra
struktur, bentuk dan bidang. Garis ini sering disebut garis blabar (garis
kontur) berfungsi sebagai batas/ tepi
o
Untuk menekankan nilai ekspresi
seperti nilai gerak atau dinamika, nilai irama dan nilai arah. Garis ini
disebut juga garis grafis.
o
Untuk memberikan
kesan matra (dimensi) dan kesan barik (tekstur). Garis ini sering
disebut garis arsir atau garis tekstur. Garis tekstur lebih bisa dihayati
dengan jalan meraba.
2) Bidang
Unsur bidang dalam seni rupa adalah
perkembangan dari penampilan garis, yaitu perpaduan garis-garis dalam kondisi
tertentu.Bidang dapat diamati secara visual pada tiap benda alam dan pada hasil
karya seni rupa. Dalam hal ini dibedakan
antara bidang alamiah dan bidang yang dicipta (sengaja maupun tidak sengaja). Contoh bidang alamiah
adalah bidang lapangan atau taman, bidang sawah, bidang langit, bidang laut. Contoh bidang
yang dicipta adalah bidang lukisan, bidang segitiga, bidang lingkaran.
Fungsi bidang:
o
Untuk menekankan nilai ekspresi dan
nilai gerak, nilai irama dan nilai arah.
o
Untuk memberikan batas dan bentuk
serta ruang seperti yang tampak pada bangunan dan patung.
o
Untuk memberikan
kesan trimatra (3 dimensi) yang ditimbulkan oleh batasan panjang,
lebar dan tinggi.
3) Bentuk
Bentuk
merupakan suatu bidang yang ada karena dibatasi oleh sebuah kontur atau garis
dan atau dibatasi oleh warna yang berbeda atau oleh perbedaan dalam
pencahayaan, gelap terang, arsiran atau disebabkan adanya tekstur
tertentu.
Pada
karya seni rupa, bentuk diciptakan sesuai dengan kebutuhan praktis, seperti
membuat bentuk kursi untuk diduduki. Dalam hal ini bentuk yang dicipta sesuai
dengan nilai kegunaannya (functional form). Bentuk dicipta sebagai ungkapan
(bentuk ekspresi), seperti pada lukisan dan patung.
4) Tekstur
Tekstur ialah sifat permukaan luar dari suatu benda,
misalnya, kasar, halus, licin atau kusem. Tekstur berdasarkan penampilanya
dibedakan:
o
Tekstur asli
yaitu tekstur bawaan secara alami yang dapat kita rasakan dengan cara dilihat
dan diraba, misalnya tekstur batu, kayu, tanah dan lain-lain
o
Tekstur buatan
yaitu tekstur hasil ciptaan manusia yang dapat menampilkan kesan tertentu
kepada si pengamat. Bisa dibuat dengan cara digambar, dilebur, digores,
digosok, atau dengan percikan bahan.
Tekstur berfungsi untuk memberikan watak tertentu pada
bidang permukaan yang dapat menimbulkan nilai estetik. Misalnya tekstur dari
urat-urat kayu ditonjolkan pada permukaan bidang patung sesuai dengan bentuk
patung.
5) Gelap
terang (nada)
Dalam karya seni rupa dua dimensi, nada terjadi akibat
adanya perbedaan intensitas cahaya yang jatuh pada permukaan benda. Kesan nada
ini dapat dicapai dengan mengolah unsur warna, misalnya dari warna terang
menuju ke warna gelap dengan tingkat nada warna yang berlainan. Sedangkan benda
karya tiga dimensi kesan nada dapat diperoleh dengan pengolahan unsur ruang,
tekstur dan bentuk.
Fungsi
gelap terang
o
memberikan nilai ekspresi, misalnya
untuk menampilkan kesan dramatis pada lukisan, seperti pada tema peperangan
dengan ungkapan gelap terang.
o
memberikan nilai emosi, misalnya
cahaya yang membus jendela kaca patri yang menimbulkan suasana khidmat pada
interior mesjid atau gereja.
o
memberikan kesan trimatra atau
plastis pada benda yang diterpa oleh cahaya seperti pada bangunan dan benda.
Dalam hal ini gelap terang (cahaya) dapat memperkuat sifat benda trimatra.
6) Warna
Warna adalah
elemen terpenting dalam desain grafis. Warna menjadi indikator pembeda
antara satu objek dengan yang lain. Di samping itu warna memiliki dampak
sugesti tersendiri diberbagai kebudayaan.
Yang dimaksud komposisi
dalam seni rupa yaitu susunan unsur-unsur seni rupa yang mengikuti
kaidah-kaidahnya. Kaidah-kaidah komposisi itu antara lain proporsi,
keseimbangan, irama, dan kesatuan.
o
Proporsi
Proporsi adalah
perbandingan antara bagian yang satu dengan yang lainnya, dan antara setiap
bagian dengan keseluruhan pada suatu komposisi.
o
Keseimbangan
(balance)
Keseimbangan
dalam karya seni rupa adalah kesamaan dari unsur-unsur yang berlawanan tetapi
saling memerlukan karena dapat menciptakan satu kesatuan. Ada beberapa pola dalam
menentukan keseimbangan, yaitu:
§ Keseimbangan simetris yaitu menggambarkan dua bentuk,
ukuran dan jarak yang sama dalam sebuah komposisi.
§ Keseimbangan asimetris yaitui menggambarkan sebuah
komposisi yang bentuk. Ukuran dan jaraknya tidak sama antara satu dengan yang
lainnya.
§ Keseimbangan segi tiga yaitu menggambarkan sebuah
komposisi yang mempunyai/mengesankan segi tiga.
§ Keseimbangan sentral yaitu menggambarkan sebuah komposisi
yang memusat di tengah-tengah (berpusat di suatu titik).
o
Irama
Dalam seni rupa
irama tidak bisa di dengar, tetapi hanya bisa dirasakan dan dipahami oleh
perasaan orang yang memiliki kepekaan estetis. Irama dalam seni rupa adalah
kesan gerak yang timbul dari keselarasan unsur-unsur seni rupa dalam sebuah
komposisi. Irama dapat dibentuk dengan tiga cara yaitu:
§ Dengan perpaduan unsur-unsur seni rupa yang berhubungan/sejenis
(harmoni) atau yang bertentangan/tidak sejenis (kontras).
§ Dengan pemunculan (repetisi) unsur-unsur yang sama dalam
sebuah komposisi.
§ Dengan variasi bentuk, jarak, ukuran dan arah unsur-unsur
seni rupa dalam sebuah komposisi.
o
Kesatuan
Setiap karya seni
rupa dibentuk oleh unsur-unsurnya tidak tampil secara terpisah-pisah, melainkan
harus saling berhubungan dan membentuk suatu kesatuan yang utuh, bermakna dan
harmonis.