Saat itu, aku tengah berjalan di sekolah menuju sebuah ruang. Aku tak sendiri, namun bersama temanku, Rulan namanya.
Waktu tak habis banyak, aku telah sampai didepan kelas. Sedetik berselang, "Hey Hey Hey" temanku Diman memanggil, aku pun menengok secara reflek, namun ia hanya memalingkan wajahnya sembari bernyanyi "Hey Tayo.. Hey Tayo...". Kawan lainpun ikut menertawakan termasuk Rulan yang sedang bersamaku.
Aku tak memperpanjang masalah itu, meski kadang kali kesal menggaum-gaum dalam dada. Inginku marah padanya, namun untuk apa. Akhirnya setalah itupun aku langsung saja masuk kedalam ruangan kelas. Bel pun tak lama menyusul dan semua siswa masuk kelas.
Keadaan masih riuh, kelas masih berantakan, tak sempat kami membereskan, namun pengajar telah kunjung datang. Dengan muka yang amat kesal ia duduk, lalu "Hey.." memanggil semua dengan mata merah, saat semua melirik padanya, pengajarpun "Hey Tayo.. Hey Tayo.." sambil tertawa. Ternyata ia hanya ingin memberikan kebahagian pada pagi itu, kami semuapun tertawa lepas.
Disitu aku sadar, meski banyak orang yang mungkin sakit hati dengan lelucon itu, namun bila suasana nya pas, pasti semua akan tertawa senang.
Catatan buat kalian yang suka bercanda dengan teman, tunggulah waktu yang pas. Mana waktu yang pas itu? bila kalian teliti dengan cerita di atas kalian pasti sudah mengerti. Di atas aku sudah memberikan, mana lelucon yang membuat semua senang dan mana lelucon yang membuat sebagian tertawa dan sebagian merasa terhina.
Jadi intinya, aku cuma ngingetin, bercandalah pada waktunya agar semua tertawa tanpa hanya. terima kasih semoga bermanfaat .. :)
oh iya lupa, itu yang inframe namanya Rulan. yang aku ceritain tadi.
Waktu tak habis banyak, aku telah sampai didepan kelas. Sedetik berselang, "Hey Hey Hey" temanku Diman memanggil, aku pun menengok secara reflek, namun ia hanya memalingkan wajahnya sembari bernyanyi "Hey Tayo.. Hey Tayo...". Kawan lainpun ikut menertawakan termasuk Rulan yang sedang bersamaku.
Aku tak memperpanjang masalah itu, meski kadang kali kesal menggaum-gaum dalam dada. Inginku marah padanya, namun untuk apa. Akhirnya setalah itupun aku langsung saja masuk kedalam ruangan kelas. Bel pun tak lama menyusul dan semua siswa masuk kelas.
Keadaan masih riuh, kelas masih berantakan, tak sempat kami membereskan, namun pengajar telah kunjung datang. Dengan muka yang amat kesal ia duduk, lalu "Hey.." memanggil semua dengan mata merah, saat semua melirik padanya, pengajarpun "Hey Tayo.. Hey Tayo.." sambil tertawa. Ternyata ia hanya ingin memberikan kebahagian pada pagi itu, kami semuapun tertawa lepas.
Disitu aku sadar, meski banyak orang yang mungkin sakit hati dengan lelucon itu, namun bila suasana nya pas, pasti semua akan tertawa senang.
Catatan buat kalian yang suka bercanda dengan teman, tunggulah waktu yang pas. Mana waktu yang pas itu? bila kalian teliti dengan cerita di atas kalian pasti sudah mengerti. Di atas aku sudah memberikan, mana lelucon yang membuat semua senang dan mana lelucon yang membuat sebagian tertawa dan sebagian merasa terhina.
Jadi intinya, aku cuma ngingetin, bercandalah pada waktunya agar semua tertawa tanpa hanya. terima kasih semoga bermanfaat .. :)
oh iya lupa, itu yang inframe namanya Rulan. yang aku ceritain tadi.